Selasa, 08 Mei 2018

Sejarah Masjid Nabawi

Sejarah Masjid Nabawi 


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membangun Masjid Nabawi pada bulan Raibul Awal di awal-awal hijarahnya ke Madinah. Pada saat itu panjang masjid adalah 70 hasta dan lebarnya 60 hasta atau panjangnya 35 m dan lebar 30 m. Kala itu Masjid Nabawi sangat sederhana, kita akan sulit membayangkan keadaannya apabila melihat bangunannya yang megah saat ini. Lantai masjid adalah tanah yang berbatu, atapnya pelepah kurma, dan terdapat tiga pintu, sementara sekarang sangat besar dan megah.
Area yang hendak dibangun Masjid Nabawi saat itu terdapat bangunan yang dimiliki oleh Bani Najjar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Bani Najjar, “Wahai Bani Najjar, berilah harga bangunan kalian ini?” Orang-orang Bani Najjar menjawab, “Tidak, demi Allah. Kami tidak akan meminta harga untuk bangunan ini kecuali hanya kepada Allah.” Bani Najjar dengan suka rela mewakafkan bangunan dan tanah mereka untuk pembangunan Masjid Nabawi dan mereka berharap pahala dari sisi Allah atas amalan mereka tersebut.
Anas bin Malik yang meriwayatkan hadis ini menuturkan, “Saat itu di area pembangunan terdapat kuburan orang-orang musyrik, puing-puing bangunan, dan pohon kurma. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk memindahkan mayat di makam tersebut, meratakan puing-puing, dan menebang pohon kurma.”
Pada tahun 7 H, jumlah umat Islam semakin banyak, dan masjid menjadi penuh, Nabi pun mengambil kebijakan memperluas Masjid Nabawi. Beliau tambahkan masing-masing 20 hasta untuk panjang dan lebar masjid. Utsman bin Affan adalah orang yang menanggung biaya pembebasan tanah untuk perluasan masjid saat itu. Peristiwa ini terjadi sepulangnya beliau dari Perang Khaibar.
Masjid Nabawi adalah masjid yang dibangun dengan landasan ketakwaan. Di antara keutamaan masjid ini adalah dilipatgandakannya pahala shalat di dalamnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صَلَاةٌ فِي مَسْجِدِي هَذَا أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلَاةٍ فِيمَا سِوَاهُ، إِلَّا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ
“Shalat di masjidku ini lebih utama dari 1000 kali shalat di masjid selainnya, kecuali Masjid al-Haram.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Report Text

     Report text adalah jenis teks yang mengumumkan hasil penyelidikan atau mengumumkan sesuatu . Informasi yang diberikan dalam teks laporan adalah informasi yang sangat umum.
     Social function dari report text adalah untuk menyajikan informasi tentang sesuatu secara umum kepada pembaca.
     

Generic Structure

General Classification
berisi pernyataan umum tentang subject yang dibicarakan atau dibahas.
Description
merupakan bagian yang memberikan gambaran secara detail mengenai subject yang dibahas pada bagian general classification.

Recount Text

Recount Text

     Recount Text adalah salah satu jenis text dalam penulisan bahasa Inggris yang berfngsi untuk menceritakan kembali kejadian-kejadian atau pengalaman di masa lalu. Tujuan dari text ini adalah untuk memberikan informasi atau menghibur pembaca sehingga tidak terdpat konflik.

     Macam macam Recount Text
1. Personal Recount
     recount text yang berfungsi menceritakan tentang pengalaman pribadi penulis.
2. Factual Recount
    recount text yang berfungsi untuk menyajikan laporan peristiwa yang benar-benar terjadi, seperti laporan percobaan ilmu pengetahuan ataupun laporan kepolisian.
3. Imaginative
    jenis recount text yang berfungsi menyajikan sebuah cerita imaginative. Lalu menuliskan peristiwa atau kejadian yang telah terjadi.